Pemegang saham mayoritas PT XL Axiata Tbk., yaitu Axiata Group Bhd, memperkirakan bahwa proses merger antara XL dan PT Smartfren Telecom Tbk., yang dikuasai oleh Sinar Mas, akan rampung pada akhir tahun 2024. CEO Axiata Group, Vivek Sood, menyampaikan rasa optimisnya mengenai proses merger ini. Menurutnya, proses merger selalu membutuhkan waktu agar kedua pihak bisa saling mengenal lebih dalam mengenai calon mitranya.
Daftar Isi
- 1 Proses Merger dan Negosiasi yang Komprehensif
- 2 Transformasi Struktural dan Fokus pada Layanan Konvergensi
- 3 Akuisisi Unit Bisnis Residensial Linknet
- 4 Meningkatkan Penetrasi Pasar dan Efisiensi Operasional
- 5 Sinergi antara Jaringan Mobile dan FBB
- 6 Strategi Besar untuk Memperkuat Posisi di Pasar Telekomunikasi
- 7 Komitmen terhadap Inovasi dan Pengembangan Teknologi
- 8 Pertumbuhan Ekonomi Digital dan Manfaat bagi Masyarakat
- 9 Kerjasama dengan Berbagai Pihak untuk Mendukung Pertumbuhan Industri
- 10 Kesimpulan
Proses Merger dan Negosiasi yang Komprehensif
“Kami masih harus membicarakan detail terkait pihak-pihak yang terlibat. Seperti struktur kerja, nilai perusahaan, sinergi yang bisa terbentuk, dan berbagai hal lainnya. Saat ini, kami sedang menjalani fase tersebut, termasuk melakukan due diligence untuk mempersiapkan struktur organisasi yang baru,” ujar Sood seperti yang dikutip dari The Star pada hari Jumat, 31 Mei 2024.
Ia menambahkan bahwa negosiasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan mengenai rencana transaksi ini. “Kami akan menjelaskan lebih detail dalam waktu dekat,” tambah Sood.
Transformasi Struktural dan Fokus pada Layanan Konvergensi
Sood juga mengatakan bahwa Axiata akan melanjutkan transformasi struktural di Indonesia dengan tujuan mempercepat perubahan XL Axiata menjadi perusahaan layanan konvergensi. Selain itu, PT Link Net Tbk. akan difokuskan sebagai perusahaan yang mengelola jaringan fiber optik, serta membangun sinergi yang kuat antara kedua perusahaan tersebut.
Baru-baru ini, Axiata Group mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sinar Mas untuk membahas potensi merger antara XL Axiata dan Smartfren. Hal ini menunjukkan keseriusan kedua pihak dalam mewujudkan rencana merger yang diharapkan bisa membawa dampak positif bagi industri telekomunikasi di Indonesia.
Akuisisi Unit Bisnis Residensial Linknet
Selain itu, XL Axiata sebelumnya juga telah mengumumkan rencana untuk mengambil alih unit bisnis residensial atau bisnis B2C milik PT Link Net Tbk. (LINK) atau Linknet dengan nilai transaksi yang mencapai Rp1,87 triliun. Transaksi ini mencakup pembelian unit bisnis residensial, termasuk aktivitas penyewaan sekitar 3.300.000 Home Passed.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). XL Axiata menyatakan bahwa transaksi ini meliputi semua hak dan kepentingan dalam, dari, dan atas ServeCo yang akan dialihkan oleh Linknet kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Pengalihan Usaha dan layanan yang akan dilakukan oleh Linknet.
Meningkatkan Penetrasi Pasar dan Efisiensi Operasional
Manajemen XL Axiata menyatakan bahwa transaksi ini diharapkan dapat mempercepat visi perusahaan sebagai operator konvergensi ter depan di Indonesia. Mempercepat peningkatan penetrasi fixed broadband (FBB), serta memanfaatkan peluang pasar FBB yang masih memiliki penetrasi rendah namun dengan tren permintaan yang terus meningkat.